MENGENAL RADIO IZMI FM

Minggu, 22 Juni 2025

SEJARAH RADIO DI INDONESIA

 SEJARAH RADIO DI INDONESIA 

    

Setiap 11 September di Indonesia diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Ini adalah momen penting untuk merenungkan peran vital radio dalam membentuk budaya dan menyebarkan informasi selama berabad-abad.
Berikut ini sejarah dan fakta-fakta menarik di balik peringatan Hari Radio Nasiona

Sejarah radio di Indonesia mencerminkan perkembangan media komunikasi di negara ini, yang telah mengalami perubahan besar sejak awal kemunculannya.

Radio pertama kali muncul di Indonesia pada era kolonial Belanda. Pada tahun 1925, pemerintah kolonial Belanda mendirikan Radio Batavia, yang merupakan stasiun radio pertama di Indonesia. Radio Batavia, yang beroperasi dari Jakarta (dulu Batavia), menggunakan bahasa Belanda dan menyasar penduduk Belanda serta komunitas internasional di Indonesia.

Pada tahun 1930, Radio Nederlandsch-Indië (Radio Hindia Belanda) didirikan dan menjadi salah satu penyiar utama di Indonesia, mengudara dalam bahasa Belanda dan Melayu.

Selama pendudukan Jepang, radio menjadi alat propaganda penting. Pemerintah pendudukan Jepang mendirikan stasiun radio baru dan melakukan perubahan besar dalam sistem penyiaran. Radio Jepang, dengan bahasa pengantar Jepang, menyebarkan propaganda dan berita terkait situasi Perang Dunia II.

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, radio menjadi salah satu alat penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai perjuangan kemerdekaan dan pemerintah baru. Pada 11 September 1945, Radio Republik Indonesia (RRI) resmi didirikan sebagai lembaga penyiaran publik yang dikelola oleh pemerintah Indonesia. RRI mulai mengudara dengan tujuan memberikan informasi dan hiburan kepada rakyat Indonesia dengan bahasa Indonesia.

Perkembangan radio, baik di Indonesia maupun secara global, telah mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali ditemukan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, radio mengalami transformasi digital dengan munculnya radio online dan aplikasi streaming. Ini memungkinkan pendengar untuk mengakses siaran radio dari berbagai stasiun di seluruh dunia melalui internet.

Radio tetap menjadi media komunikasi yang penting di Indonesia, dengan peranannya dalam menyediakan informasi, hiburan, dan pendidikan bagi masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, radio terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pendengarnya.


Peran Radio dalam Informasi Selama Awal Kemerdekaan


Saat radio pertama kali beroperasi di Indonesia, hal tersebut menjadi sumber utama informasi bagi masyarakat yang tengah menyongsong masa kemerdekaan. Namun, ketika siaran radio dihentikan, masyarakat Indonesia merasa kehilangan sumber berita dan informasi penting.


Saat itu, radio-radio luar negeri mengabarkan jika tentara Inggris, atas nama Sekutu, akan menduduki Jawa dan Sumatera. Mereka berencana melucuti tentara Jepang dan menjaga keamanan hingga pemerintahan Belanda dapat pulih di Indonesia.

Namun, orang-orang yang pernah aktif di radio selama masa penjajahan Jepang menyadari pentingnya radio sebagai alat komunikasi bagi pemerintah Republik Indonesia yang baru terbentuk. Melalui siaran radio, masyarakat dapat memperoleh informasi penting dan dibutuhkan dalam situasi yang penuh ketidakpastian.





Inisiasi Pendirian Radio Republik Indonesia (RRI)


Pada tanggal 11 September 1945, sekelompok delegasi dari dunia radio berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon. Para delegasi yang terlibat dalam pertemuan tersebut termasuk Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto, dan Maladi.

Abdulrahman Saleh, sebagai ketua delegasi, menguraikan tujuan dari pertemuan tersebut. Salah satu tujuannya adalah mendorong pemerintah pendatang baru agar mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan rakyat, terutama mengingat rencana tentara Inggris untuk mendarat di Jakarta pada akhir September 1945.

Para delegasi mengusulkan radio sebagai sarana komunikasi karena kemampuannya lebih cepat dan kehandalannya tinggi dalam menghindari gangguan saat peperangan. Selanjutnya, mereka menyarankan agar pemerintah Indonesia menegosiasikan dengan Jepang untuk dapat menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso Kyoku yang ada


Tantangan dan Keberhasilan Pembentukan RRI


Meskipun pengusulan ini pada awalnya ditolak oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk sekretaris negara dan menteri, karena alat-alat tersebut sudah terdaftar sebagai inventaris Sekutu, para delegasi radio tetap gigih melanjutkan perjuangan mereka. Mereka sangat menyadari risiko dan ketidakpastian yang mungkin timbul selama proses peperangan.

Akhirnya, Abdulrachman Saleh merumuskan kesimpulan yang penting pada akhir pertemuan tersebut. Beberapa poin kunci termasuk pendirian Persatuan Radio Republik Indonesia, akan meneruskan siaran dari 8 stasiun di Jawa, serta persembahan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Pemerintah setuju dengan simpulan ini dan bersedia membantu RRI, meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa aspek.


Peresmian RRI pada 11 September


Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, delegasi dari 8 stasiun radio di Jawa mengadakan rapat di rumah Adang Kadarusman. Para delegasi yang turut serta dalam rapat ini termasuk Soetaryo dari Purwokerto, Soemarmad dan Soedomomarto dari Yogyakarta, Soehardi dan Harto dari Semarang, Maladi dan Soetardi Hardjolukito dari Surakarta, serta Darya, Sakti Alamsyah, dan Agus Marahsutan dari Bandung.

Hasil akhir dari rapat tersebut adalah pendirian RRI pada tanggal 11 September, dengan Abdulrachman Saleh sebagai ketua. Peresmian RRI tidak hanya menandai kelahiran radio publik Indonesia yang kini menjadi bagian integral dari kehidupan kita, tetapi juga menjadi dasar untuk perayaan Hari Radio Nasional yang kita rayakan dengan bangga setiap tahunnya.

Hari Radio Nasional adalah kesempatan bagi kita untuk menghormati dan merayakan warisan berharga radio di Indonesia. Ini adalah medium yang telah berperan penting dalam membawa berita, hiburan, dan budaya kepada masyarakat selama bertahun-tahun.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Sahabat Izmi dalam mengetahui sejarah peringatan hari-hari penting di Indonesia ya!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar